Saturday, November 1, 2014

Hindari Kesalahan Ini dalam Membuat Sebuah Logo

Logo

10 hal yang akan kamu baca ini, merupakan kesalahan – kesalahan umum yang akan membuat desain logo menjadi “berantakan”. Bahkan bisa sangat berdampak pada produk atau jasa yang kamu jual. 

So, biar desain logo gak berantakan, pahami setidaknya 10 hal ini. 

Mudah-mudahan bisa membuat kamu lebih hati – hati dalam membuat sebuah logo.


      1. Logo yang dibuat Desainer Amatir.

Tanpa bermaksud sombong atau menggurui, fakta ini banyak terjadi di sekitar kita. Tidak menutup kemungkinan memang, desainer logo yang amatir nantinya bisa menjadi expert dalam hal tersebut. 

Tapi sangat riskan jika kita menggunakan desainer yang masih amatir untuk membuat logo perusahaan kita, karena ini berhubungan dengan prospek bisnis kamu ke depannya. 

Di artikel sebelum ini efdi udah menjelaskan hal apa aja sih yang membuat desain logo menjadi terlihat "berantakan"? Salah satunya bisa dengan dibuat desainer logo yang masih amatir atau dengan desainer yang malah berbeda bidang.   


      2. Bergantung dengan tren.

Logo yang bagus harus timeless

Banyak pendapat juga yang mengatakan, agar desain logo kamu bisa abadi, kita harus mengabaikan tren desain terbaru. Intinya kamu jangan bermain aman. 

Sebagai seorang desainer, sudah seharusnya kamu membuat logo yang unik. Jadi mengabaikan tren logo saat ini bisa jadi cara yang terbaik.


3. Menggunakan Raster Image.

Ini hal paling dasar yang harus kamu tahu. 

Standar dalam membuat logo itu harus menggunakan Vector Graphic. Softwarenya ya seperti Adobe Illustrator atau Corel Draw. Vector itu terbuat dari titik-titik yang akurat secara matematis, yang mana menjamin gambar menjadi tidak pecah. 

Nah alternatifnya apa lagi kalo bukan menggunakan Raster Graphics. Software-nya menggunakan Adobe Photoshop. Nama lain dari Raster yaitu Bitmap.

Kelemahan dari membuat logo di photoshop adalah bisa pecah kalo kita zoom dengan besar dan menjadi pixelated (jadi kotak – kotak). Jadi sangat dianjurkan untuk menggunakan software berbasis vector seperti Illustrator atau Corel Draw.

Berikut keuntungan jika menggunakan vector:

- Di zoom sebesar apapun gak akan pecah atau jadi pixelated
- Kemudahan dalam mengeditnya
- Kemudahan dalam mengaplikasikan ke berbagai media dibanding dengan raster image


      4. Mengandung Karya Orang Lain.

Ini sangat bahaya kalo kamu gak hati-hati. 

Jangan pernah download file mentah desain dari situs tertentu trus kamu langsung aplikasikan di logo untuk sebuah perusahaan. Bisa fatal akibatnya, kamu bisa dituntut dan merugikan perusaahan kamu sendiri. 

Kalo kamu hanya download untuk diri kamu sendiri, itu gak jadi masalah, tapi jangan sampai ke arah komersial yang hanya menguntungkan diri kamu sendiri. 

Setiap file mentah sebuah desain yang kamu download biasanya mengandung pemberitahuan dari desainernya yang menyetujui file ini boleh digunakan untuk komersil apa tidak. Memang ada yang membolehkan, ada juga yang melarang, atau ada juga yang kamu harus beli dulu desainnya. 

Toh kenapa tidak pakai ide dan konsep dari kamu sendiri? Daripada pakai sebuah desain buatan orang lain. Nantinya kamu gak terbiasa untuk brainstorming otak kamu kalo kamu terus-terusan download file mentah dari sebuah situs.

Logo haruslah unik dan original. Kalo kamu download, bisa menjadi tidak unik lagi, karena pasti juga sudah ada yang memakai desain logo tersebut.


     5. Ego yang Besar

Ya memang kita sebagai desainer pasti punya keinginan untuk membuat sebuah desain dengan gaya kita sendiri. Tapi jangan sampai ego-mu keluar saat kamu membuat sebuah desain logo untuk klien. 

Contohnya, kamu baru download sebuah font yang kamu ingin-inginkan trus kamu gak sabar ingin pakai font tersebut di sebuah desain, asal jangan di desain yang buat klien, karena belum tentu apa yang diinginkan klien sama dengan hal yang kita suka. 

Selalu perhatikan brief dari klien dan jangan langsung menggunakan ego atau kesenangan kamu yang gak sesuai dengan brief yang ada.


     6. Terlalu Kompleks

Jangan terlalu ribet dalam membuat desain. 

Terlalu banyak bentuk bisa menjadi kehilangan banyak detilnya ketika di print atau dilihat dalam ukuran yang kecil. 

Logo haruslah bisa membuat orang dengan mudah mengingatnya. Salah satu caranya adalah menjadikan simpel atau minimalis. Contohnya nih seperti Nike, Apple dan McDonald’s. Ketiga contoh tersebut mempunyai logo yang sangat simpel dan mudah untuk di resize 


     7. Efek Warna yang Salah

Ini juga kesalahan yang sering dilakukan. 

Banyak desainer yang tidak sabar dalam menambahkan warna langsung sebelum menyelesaikan logonya. Seharusnya memilih warna adalah pilihan terakhir, jadi lebih baik memulai dengan warna hitam dan putih.

Setiap perusahaan pasti ingin melihat logo tersebut dengan hanya menggunakan satu warna saja, jadi kamu harus mencoba apakah akan berpengaruh dengan logo ketika menggunakan satu warna.


     8. Salah Memilih Font

Banyak logo yang “gagal” hanya karena salah dalam memilih sebuah font. 

Dalam mencocokan font dengan logo bisa jadi cukup menjebak. Jika font dan logo terlalu dekat, maka akan terlihat seperti berlomba dalam menarik perhatian audience dan jika terlalu jauh, maka viewers akan bingung untuk vokus ke yang mana. 

Kuncinya adalah menemukan keseimbangan di tengah. Setiap typeface mempunyai kepribadian. Kalo font yang digunakan tidak mencerminkan dari logo tersebut, pesan dari brand tersebut pasti bisa gagal.

Fonts 

     9. Terlalu Banyak Font

Setiap font mempunyai kepribadian yang berbeda dan target audience membutuhkan waktu untuk mengenalnya. 

So, melihat terlalu banyak font bisa buat viewers menjadi bingung. 

Gunakanlah paling banyak dua font dalam beda ukuran dan dengan membatasi jumlah font bisa membuat logo menjadi mudah “terbaca”.


     10. Plagiat

Ini ada kesalahan yang paling besar. 

Sayangnya, semakin kesini, semakin sering terjadi. Maksud dari adanya sebuah logo kan untuk menjelaskan sebuah bisnis, jika logo terlihat sama dengan yang lain, berarti logo tersebut sudah gagal.


Ingat! Selalu berhati-hati dengan 10 hal ini. Salah satu saja bisa buat kamu kewalahan nantinya. Tapi, tenang aja semua berawal dari kesalahan, yang penting jangan pernah menyerah dan selalu belajar.  


Baca juga: How to Write a Good Design Brief? 
                 5 Cara Agar Desain Merefleksikan Target Market


Jika bermanfaat, jangan lupa share artikel ini ke temen - temen kamu dan follow twitter dan facebook kita ya!

About the Author

Muhammad Fadhilah

Author & Editor

Art and Video Games

Post a Comment

 
Fade Design © 2015 - Designed by Templateism.com