Oke, kali ini FD akan bahas beberapa cara agar sebuah desain
bisa menggambarkan siapa target marketnya. Buat kamu yang masih bingung, check
this out!
1. Gambar (Imagery)
Kamu harus tahu dulu target market kamu
sebelum memulai mencari gambar atau membuat ilustrasi untuk sebuah logo, website,
flyer atau desain promosi lainnya. Gambar atau ilustrasi yang kamu buat adalah
cerminan dari produk atau jasa yang kamu tawarkan, tapi juga harus bisa menarik
target market kamu. Contohnya kalau kamu ingin buat brosur untuk sebuah produk
makanan, warna yang di gunakan juga harus warna yang hangat.
Beda dengan halnya kalau kamu ingin membuat brosur untuk sebuah bank, tidak
mungkin kan kita menggunakan warna - warna soft. Karena bank lebih
ke arah serius dan menggunakan warna aman seperti warna biru. Contoh ini simpel
memang tapi jangan sampai di sepelekan ya! Buatlah para viewers tertarik. Pilihlah warna,
gambar atau membuat ilustrasi untuk target audience.
2. Isi (Content)
Content bisa jadi sangat jelas tapi juga
bisa terlupakan. Isi dari desain kamu
harus bisa menginformasikan tentang produk kamu. Apa yang terdengar dari konten yang kamu tulis? Apa terdengar santai
dan friendly? Berarti target market market kamu harus mempunyai sifat seperti
itu. Kamu juga harus memikirkan siapa target audience kamu, saat menyusun sebuah konten
desain. Dalam menulis sebuah isi buat, contoh: website, tidak harus panjang dan
banyak, sedikit dan singkat pun juga bisa asal mampu menjelaskan informasinya
dengan tepat.
3. Interaksi (Interaction)
Desain yang kita buat juga harus bisa
“berinteraksi” dengan para viewers. Ini berarti siapa yang akan berinteraksi
dengan desain kamu? Contohnya kalau misalnya desain kamu memakai QR code
berarti buat konsumen yang tech savvy dan
tahu fungsi dari QR tersebut. Logikanya tidak mungkin kalo kamu memakai QR code, tapi target market kamu adalah orang
yang sudah tua dan tidak tahu apa fungsi tersebut.
4. Warna (Color)
Warna itu kan mempunyai banyak arti,
perasaan dan juga bisa mewakilkan kepribadian seseorang. Pada saat kamu memilih
warna, pilihlah warna berdasarkan target audience. Seperti yang dijelaskan di
atas warna punya banyak arti jadi kamu gak bisa sembarangan dalam memilih warna
yang akan digunakan di desain kamu. Kamu harus bisa merasakan yang kira-kira para
viewers rasakan dalam melihat produk kita dari sisi emosional. Pakailah warna
yang juga mewakilkan dari produk kamu. Contoh, sebuah perusahaan dengan target
audience wanita umur 20-50 berarti dominan warna seperti pastel sama feminim
yang lembut dan hangat. Beda lagi persoalannya jika kita membuat sebuah website
yang sangat maskulin seperti sepakbola atau musik metal yang lebih ke warna
hitam, merah, hijau dan biru. Agar menghindari pusing saat memilih warna, coba
pilih lah berdasarkan warna psikologi. So, be wise!
5. Huruf (Font)
Sama seperti ke 4 faktor diatas kita juga
harus milih font berdasarkan target audience kita. Apakah target audience kita
laki-laki yang menyukai musik metal? Kamu bisa memilih font dengan tema grunge, keras
atau tajam yang memiliki kesan maskulin. Kalo target marketnya perempuan? Coba
font yang tipis, feminim dan trendi. Font yang kamu pilih harus bisa
mencerminkan target audience kamu dan juga harus merefleksikan perasaan dari
para viewers ketika mereka melihat produk kamu.
Punya cara lain? Sharing di kolom komentar ya. Jangan lupa juga untuk follow Fade Design di Twitter, Google+ dan Facebook.
Terima kasih sudah membaca!
Punya cara lain? Sharing di kolom komentar ya. Jangan lupa juga untuk follow Fade Design di Twitter, Google+ dan Facebook.
Terima kasih sudah membaca!
Post a Comment